Aan Indriyani

Entri Populerku

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Matesih, Jawa tengah, Indonesia
Namaku Aan Indriyani ,aku biasa dipanggil aan atau bisa juga dipanggil indri tempat dan tanggal lahirku: Karanganyar,29 Agustus 1996,aku berasal dari Matesih Karanganyar, namun sekarang melanjutkan study di kota Malang jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya

Jumat, Juni 10

PUISI

WANITA

Pancaran kesejukan dalam langkah
Menentramkan kala hati kian resah
Aura kelembutan yang terpancar
Memberi energi harapan besar
Walau hidup menopang juang
Namun
Selalu  menjadi tiang
Biar dihujani cabikan
Biar teriris kepedihan
Aura senyum selalu berkibar
Masihkah dianggap tak berdaya ?
Kala air bercucur dari bola pandang bukan berarti lemah
Apa yang nampak memang berbalik dengan hati
Lembut
nan rapuh cair nan luluh
Kehadirannya
Bukan
untuk disayat
Kehadirannya
Bukan
untuk dipatahkan
Kehadirannya
Sebagai kekuatan
Meraih
kejora kehidupan







KARENA HADIRMU

Matamu indah mengantarkan kesejukan
Matamu tajam menguatkan keyakinan
Matamu mencairkan hati yang sekian lama membeku karena seorang insan menyayat hati biruku
Biruku indah disayatnya luka
Biruku indah dibuatnya lara
Biruku dulu bergelinangan air mata, namun sekarang biruku semula karena hadirmu
Biruku kini tak lagi pilu
Biruku kini berselimut bahagia
Biruku biru hangat penuh cinta





















NEGERIKU

Dalam sendiri ku termenung
Merenungi skenario negeri ini
Begitu mulus para tikus beraksi
Begitu merdu sang singa bernyanyi
Sedang semut-semut terinjak tak berdaya
Berteriak-teriak hingga tak bersuara
Tak adil memang
Yang besar selalu berperan menang
Yang kecil menjadi malang
Namun inilah negeriku
Penuh skenario yang lucu
Keputusan sang gajah dimeja hijau penuh palsu
Suapan maju
Masalahpun berlalu

















Malam

Taukah kau ku terbentur karang yang tajam
Dalam gelap yang membuatku suram
Angin laut berhembus kencang
Membuat jiwaku  menjadi tergoncang
Malam
Kenapa kali ini murka padaku
Menusukku hingga membuatku pilu
Jiwa damaiku yang jatuh kau seret ganasnya ombak
Membuatku  pecah menjadi buih-buih
Meleburkanku menjadi air laut pedih
Kiniku pasrah dengan angin yang membawaku lari
Mengoncang jiwaku kesana kemari
Dalam lelah ku hanya ingin bertemu teriknya mentari
Walau panasnya sengit
Namun membawaku kembali ke langit
Menjadikanku lagi awan yang penuh kelembutan
Tak akan ku menggumpal dan membawa kepedihan














DEWA HATIKU

Semerdu jiwaku bersenandung
Segemulai kasihku kuberi
Padamu dewa hatiku
Lembut sentuhan
Hangat dekapmu
Membawaku bercumbu dalam indahnya romansa
Berdekap dalam syahdunya kasih
Indah
Teduh
Nyama
Oh dewaku
Bawalah selalu
Lelapkan aku selalu
Dalam pelukan kebahagiaan

















BUKA MATAMU

Bukalah matamu Nak !
Coba kau lihat
Betapa indah dan kaya negeri kita ini
Hamparan sawah dan lautnya yang luas
Gedung-gedung tinggi mencakar cakrawala
Bukankah begitu memikat?
Lantas
Masihkah kau tetap mematung
Menyalahkan pemerintah akan abu-abunya hidupmu?
Kau tahu
Beberapa janji mereka hanya wacana
Tapi bukan sepenuhnya salah mereka
Jika kau tak berkerja
Jika kau hanya berkritik saja
Kapan kau bisa makmur nak?
jadilah orang yang cerdas
Jagalah agar jiwamu tetap waras
Jangan saja kau naik pitam pada pemerintah
Nasibmu diperjuanganmu
Dirimu yang mampu merubah itu
Jadikanlah hidupmu
Dari abu-abu menjadi pesona biru.



Karya : Aan Indriyani



Read more...
separador

Followers