Aan Indriyani

Entri Populerku

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Matesih, Jawa tengah, Indonesia
Namaku Aan Indriyani ,aku biasa dipanggil aan atau bisa juga dipanggil indri tempat dan tanggal lahirku: Karanganyar,29 Agustus 1996,aku berasal dari Matesih Karanganyar, namun sekarang melanjutkan study di kota Malang jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Brawijaya

Jumat, April 15

STUDI KASUS" Pengaruh Sulit Berkonsentrasi dalam Kegiatan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama"

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
            Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga mempelancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
            Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.
Pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran wajib bagi peserta didik yang berdomisili di negara Indonesia, selain itu Bahasa Indonesia juga masuk dalam salah satu mata pelajaran yang diujikan di ujian nasional, salah satu materi yang dibahas dalam pelajaran bahasa Indonesia adalah apresiasi puisi, namun masih banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam memahami puisi.

1.2 Rumusan masalah
1.      Apa kendala peserta didik dalam menyimak materi apresiasi puisi?
2.      Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala menyimak apresiasi puisi


1.3 Tujuan Penelitian
1.      Untuk memenuhi tugas riset mata kuliah menyimak
2.      Untuk mengetahui kendala dalam proses menyimak apresiasi puisi
3.      Untuk mengetahui bagaimana solusi dalam kendala menyimak apresiasi puisi

1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini maka manfaatnya adalah :
1.      Peneliti :
1.      Dapat mengetahui kendala dalam menyimak puisi
2.      Dapat mengetahui solusi dalam kendala menyimak puisi
2.      Guru :
3.      Mencari solusi agar peserta didiknya bisa mudah dalam menyimak ataupun memahami isi puisi
3.      Siswa :
4.      Mendapatkan solusi dalam kendala menyimak puisi
5.      Proses menyimak puisi menjadi lebih baik


BAB II
KAJIAN TEORI

Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Namun, kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi itu. Sedangkan menyimak adalah proses mendengar dengan pemahaman dan perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak sudah termasuk mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di dalam bahasa Inggris terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak dan “to hear” untuk mendengar.
Menurut Poerwadarminta (1984: 941) “Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”.Menyimak merupakan proses pendengaran, mengenal dan menginterprestasikan lambang-


lambang lisan, sedangkan mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna itu.
Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi. Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi. Menyimak berhubungan dengan komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis. Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi, menangkap isi, memahami makna komunikasi.
Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian menyimak sebagai berikut: menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan. Dari uraian di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa menyimak adalah mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara serta menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di dalamnya.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak dalam saat yang sama. Pada saat menyimak mendengar bunyi berbahasa, pada saat itu pula mentalnya aktif bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara,  dan pada saat itu ia harus menerima respons. Pada dasarnya respons yang diberikan itu akan terjadi setelah terjadinya integrasi antara pesan yang didengar dengan latar belakang pengetahuan dan pengalaman penyimak. Respon itu bisa sama dengan yang dikehendaki pembicara dan bisa pula tidak sama.

Puisi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita semua. Namun, bukan rahasia lagi bahwa bagi sebagian siswa – seperti yang dialami penulis – baru  mendengar kata ’puisi’ langsung terbayang sesuatu yang sulit, sesuatu yang tidak terjangkau. Mereka sepertinya ingin sedapat mungkin menghindar, atau tidak usah bertemu dengan yang namanya ’puisi’. Hal ini bahkan tidak saja terjadi pada siswa, tetapi juga pada guru bahasa Indonesia. Terlebih jika dikaitkan dengan kegiatan


apresiasi. Padahal, kegiatan apresiasi puisi tidak dapat dihindari dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia karena memang ada dalam kurikulum sekolah. Lalu apa yang harus diketahui dan dilakukan guru agar pengajaran apresiasi puisi di sekolah dapat berjalan dengan baik sesuai harapan?
Apresiasi puisi pada dasarnya merupakan sikap jiwa pembaca terhadap puisi yang dibaca. Apresiasi puisi menyiratkan suatu kualitas rohaniah menghadapi objek yang disikapi, yakni puisi. Pembelajaran apresiasi puisi pada hakikatnya merupakan pembelajaran menggali nilai yang terdapat dalam puisi tersebut. Hal yang termasuk kegiatan apresiasi puisi antara lain 1) Membaca puisi, 2) Menganalisis puisi, 3) Membuat ulasan mengenai suatu puisi, 4) Menampilkan puisi melalui deklamasi atau musikalisasi puisi, 5) Menulis puisi
Secara makna leksikal, apresiasi (appreciation) mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian, dan pernyataan yang memberikan penilaian (Hornby dalam Sayuti, 1985:2002). Sementara itu, Effendi (1973: 18) menyatakan bahwa apresiasi sastra adalah menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
Mengingat bahasa puisi yang bersifat sugestif, asosiatif, dan imajis inilah, maka para ahli sastra mengatakan, bahwa hakikat puisi adalah citraan (imaji); bagaimana puisi itu mengungkapkan banyak hal melalui bahasa yang padat, lugas, dan bernas. Akibatnya, terbuka peluang yang begitu luas kepada pembaca untuk menafsirkan sendiri puisi yang bersangkutan. dan semakin banyak tafsiran, semakin tinggi nilai karya itu.
Sungguhpun ada kebebasan dan keleluasaan dalam mengapresiasikan sebuah puisi, apresiator perlu juga membekali diri dengan pemahaman, bagaimana apresiasi itu dilakukan. Tujuannya semata-mata agar hasil apresiasi itu berlandaskan alasan yang logis, argumentatif, dan meyakinkan; juga agar kekayaan makna puisi dapat diungkapkan lebih mendalam
Walaupun pandangan setiap orang tentang arti puisi itu berbeda-beda. Akan tetapi puisi yang di sajikan harus mempunyai makna dan tujuan tertentu tergantung penyair membuatnya. Sehingga puisi tersebut bisa dinikmati oleh pembaca. Puisi mempunyai unsur fisik, yaitu :


1.      Diksi
Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata tapi dapat        mengungkapkan banyak hal. Penyair harus memilih kata-kata yang cermat
1.      Pengimajinasian
Imajinasi sangatlah di Perlukan untuk membuat puisi dan mempermudah penyair untuk menyampaikan pengalaman batin yang di alami
2.      Konkrit
Untuk dapat membagun daya imajinasi pembaca. Kata-kata dalam puisi harus di perkonkrit. Artinya kata-kata itu dapat mengarah pada arti secara keseluruhan dengan menggunakan bahasa kias dan lambang
3.      Majas
adalah cara yang di gunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan imagi dengan menggunakan gaya bahasa,gaya perbandingan,gaya kiasan,gaya pelambang sehingga semakin jelas makna atau lukisan yang dihendaki penyair lewat puisinya.
4.      Rima
Puisi yang tersusun oleh kata-kata sehingga menjadi kalimat bermakna tidak terlepas oleh permainan bunyi yang di ciptakan penyairnya untuk memberikan efek tertentu.

Tujuan yang harus dicapai dalam pengajaran apresiasi puisi adalah:
1)      Siswa memperoleh kesadaran yang lebih baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan kehidupan di sekitarnya,
2)      Siswa memperoleh kesenangan dari membaca dan mempelajari puisi,
3)      Siswa memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi.


BAB III
Metodologi Penelitian

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam riset menyimak puisi adalah dengan mewawancarai seorang guru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia salah satu Sekolah Menegah Pertama di Malang, beliau bernama Ibu Lestari. Kemudian dengan mewawancarai dua siswa siswi Sekolah Menengah Pertama yang pertama bernama Iin Indriyana, kemudian yang kedua bernama Ratna Putri H.S. keduanya berasal dari sekolah yang berbeda.


BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Kendala Peserta Didik dalam Menyimak Apresiasi Puisi
Didalam menyimak puisi mengutamakan pemikiran-pemikiran dan perenungan-perenungan yang imajinatif untuk dapat memahami puisi tersebut, karena dalam puisi biasanya mengungkapkan suatu dunia kehidupan dengan medium bahasa yang memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai dengan norma-norma esteis puisi
Didalam menyimak puisi pada saat ini peserta didik banyak mengalami kesulitan, terutama dalam diksi, gaya bahasa dan majas yang digunakan dalam puisi tersebut karena pada beberapa puisi diksi yang digunakan oleh penyair beberapa masih menggunakan bahasa Melayu atau bahasa yang dirasa indah oleh penyairnya yang belum tentu diketahui maksud atau maknanya oleh peserta didik, kemudian gaya bahasa yang digunakan setiap penyairpun berbeda-beda dan setiap penyair juga memiliki karakteristik yang tidak sama sehingga peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menyimak puisi tersebut, juga majas-majas yang digunakan dalam puisi yang dirasa semakin menyulitkan pemahaman dalam menyimak puisi karena harus berfikir lagi apa maksud dari majas yang terdapat pada puisi tersebut.

4.2 Solusi dalam Menghadapi Kendala Menyimak Apresiasi Puisi
Didalam meghadapi kendala kesulitan menyimak apresiasi puisi pendidik harus menerangkan setiap arti dari diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang pada puisi yang diciptakannya tersebutyang dirasa sulit oleh peserta didik didalam mengartikannya, selain itu pendidik juga memberikan materi tentang majas-majas, karena banyak pengarang yang menggunakan majas-majas untuk memperindah gaya bahasa puisinya, dengan menjelaskan makna dari diksi,gaya bahasa dan pemberian materi tentang majas, maka peserta didik menjadi mudah didalam menyimak apresiasi puisi sehingga lebih mudah menangkap apa maksud yang ditujukan penyair didalam puisinya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas menjelaskan bahwa kendala didalam menyimak puisi adalah peserta didik kurang paham dengan diksi,gaya bahasa dan majas yang digunakan penyair didalam karya puisinya, sehingga guru atau pendidik harus menerangkan setiap arti dari diksi, gaya bahasa yang dirasa sulit oleh peserta didiknya dan memberikan materi tentang majas supaya peserta didik lebih mudah memahami apa makna yang terkandung didalam karya puisi tersebut.

5.2 Saran
            Terlaksananya proses menyimak yang baik adalah ketika penyimak memahami tentang apa yang disimaknya, sehingga jika kita menemukan kendala didalam proses menyimak kita harus segera mencari cara agar nantinya kita dapat melakukan menyimak dengan baik, apalagi didalam menyimak puisi, karena puisi adalah salah satu karya sastra yang terkadang didalam isinya menggunakan majas, diksi, dan gaya bahasa yang berbelit-belit sehingga menyulitkan bagi para penyimak untuk memahaminya.
Bagi pendidik untuk selalu memberi pengarahan, penjelasan tentang diksi dan materi-materi tentang majas untuk peserta didiknya agar peserta didik lebih dapat memahami puisi.


Daftar Pustaka




LAMPIRAN

Pertanyaan wawancara
Untuk Guru :
1.      Apa materi  yang menurut peserta didik susah didalam menyimak pelajaran bahasa Indonesia ?
2.      Bagaimana solusi didalam mengatasi kendala menyimak tersebut?
Untuk peserta didik :
1.      Apa yang membuatmu kesusahan didalam menyimak puisi ?


separador

0 komentar:

Posting Komentar

Followers